" permisi kak, kak saya belum makan "
pernahkah diantara kalian mendengar ucapan seperti ini?
Yupss, ini adalah suara orang yang sedang meminta-minta. Ada yang bilang belum makan 1 minggu lah (tapi kok ndut bgt yah?) , ada juga yang bilang ga punya sanak saudara lah. Ada yg blg kehilangan adek lah, dan ada juga yg memaksa untuk membagi uang.
Sungguh bingung kalau dipikir-pikir. Makin marak dan makin ramai saja orang berlalu lalang untuk meminta-minta seakan-akan sudah menjadi tradisi di negara ini. Mulai dari kakek-nenek(yg ini maklum), bapak-ibu, remaja bahkan parahnya anak kecil !!
Waktu saya ke salah satu stasiun, saya meilhat ibu-ibu menggendong anak kecil yang masih sngat merah sambil meminta-minta (menurut ibu saya , bayi itu mungkin masih berusia 1 minggu) . Kalian pasti tahu dong spt apa suasana stasiun itu. Sangat berisik dan bising serta debu dimana-mana. Alasan membawa anak saat meminta-minta adalah agar orang-orang merasa kasihan dan memberi mereka uang. Tapi fair kah membawa bayi di tempat spt itu?
Daripada iba, saya justru merasa marah terhadap ibu bayi itu. Bagaimana tidak? anak itu bisa terserang berbagai macam penyakit karena proteksi diri nya masih sangat rendah. Bisa saja anak itu menderita penyakit kulit, diare, flu, dsb. Terlebih lagi, pendengaran anak itu bisa saja rusak bukan? karena bisingnya kereta dan sebagainya.
Kemudian saat saya pulang dari kuliah, saya melihat pula seorang anak kecil sedang meminta-minta di anak tangga menuju shelter busway. Seorang ibu yang berada di depan saya saat itu sontak marah melihatnya. Dia berkata " Mana ibu kamu ?Masih kecil uda minta-minta . Sudah besar mau jadi apa kamu ?"
Saya yang berada di tempat kejadian pun terkejut mendengarnya karena baru kali ini saya melihat adegan seperti ini. Ibu tsb memarahi anak ini dan membawanya ke ibunya. Seorang wanita yang menurut saya masih tergolong muda tertawa. Ternyata dia adalah ibu dari anak yang meninta-minta ini. Kemudian ibu yang sedang emosi itu berkata " Kamu ya ibu anak itu. Seharusnya sebagai orang tua kamu mendidiknya dengan baik . Bukan malah mengajarkannya untuk menjadi pengemis !! "
Saya kagum dengan ibu ini. Dia berani tegas dan memang saya sependapat dengannya. Orang tua yang seharusnya melindungi dan menjaga anak, bukan memanfaatkannya dan menjadikannya mesin uang dengan cara yang tidak layak pula(meskipn saya tidak tahu pasti apakah benar dia ibu anak ini atau tidak. Ada beberapa kasus bahwa anak yang diajak minta-minta adalah anak hasil curian atau dibeli dr org lain).
Lalu beberapa hari kemudian berlalu dan bertemulah saya dengan seorang kakek tua yang sedang berjualan es krim.Dia berjalan dai satu tempat ke tempat brikutnya dengan memikul tempat es krim tsb. Entah kenapa hati saya sedih meilhatnya, Saat itu tidak ada sau orangpun yang terlihat membeli es krim nya. Melihat dirinya bagaikan melihat almahum kakek saya yang belum lama meninggal. Sedih dan rasa haru bercampur menjadi satu. Bukankah seharusnya kakek ini hidup tenang di rumahnya. Dengan minuman hangat, makanan yang cukup dan menikmati sisa hidupnya. Tapi kenapa di umurnya ini, beliau masih saja harus berjualan? Dimana anak dan cucunya?
Setiap saya melewati jalan itu, saya melihat kakek tsb. Walaupun sudah tua. Tapi dia tidak meminta-minta dan berharap belas kasihan orang lain. Dia masih ingin berjualan suntuk memenuhi kehidupannya. Walaupun belum tentu penghsilannya cukup untuk kehidupan sehari-harinya.
Semangat hidup yang diperlihatkan olehnya membuat saya brpikir. Kakek ini saja tegar dan kuat dalam menjalani hidup. Saya yang hanya sebatas kuliah saja banyak sekali mengeluh dan merasa kurang. hidup saya tentu tidak bisa dibandingkan kakek ini. Saya jadi merasa setiap masalah yang saya hadapi mungkn hanyalah persoalan kecil saja.
Kakek tua itu mengajarkan saya arti beratnya hidup dan semangat hidup. Saya berterima kasih kepada dirinya. Semoga saya masih berkesempatan untuk bertemu dengannya kembali.
No comments:
Post a Comment